atau minyak ke dalam tabung reaksi , bentuk permukaannya tampak cekung. Bentuk seperti itu disebut meniskus cekung. Hal itu disebabkan adhesi antara partikel-partikel air atau minyak dan kaca lebih besar daripada kohesi antarpartikel air atau minyak. Hal itulah yang menyebabkan air dan minyak bersifat membasahi dinding.
Senin, 22 Desember 2014
Kapilaritas
KAPILARITAS
Kohesi dan Adhesi
Bentuk
permukaan zat cair yang tenang selalu datar. Hal itu dapat kita amati dengan
mudah pada air dalam gelas
atau kolam. Jika gelas dimiringkan bentuk permukaan air di dalamnya tetap
datar. Biasanya, dasar kolam atau danau tidak rata. Namun, bentuk permukaan
airnya selalu datar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bentuk permukaan
air tidak dipengaruhi oleh bentuk wadahnya. Bagaimana jika air dimasukkan dalam
bejana berhubungan?
Jika
dimasukkan dalam bejana berhubungan, bentuk permukaan zat cair tetap datar
(rata) dan sama tinggi meskipun dimiringkan. Jika ke dalam bejana itu
dimasukkan dua jenis zat cair yang berbeda, bentuk permukaannya tetap datar.
Akan tetapi, tingginya tidak sama. Gejala seperti itu sering disebut hukum bejana berhubungan. Hukum itu
menyatakan bahwa jika bejana berhubungan
dimasuki zat cair yang sama, dalam keadaan seimbang, permukaan-permukaan zat
cair dalam bejana itu terletak dalam satu bidang datar. Penerapan hukum
bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai pada teko (cerek)
dan sistem pengaliran air leding atau air mancur.
Hukum
bejana berhubungan tidak berlaku jika zat cair dimasukkan ke dalam bejana atau
pipa yang berdiameter sangat kecil. Bejana atau pipa yang berdiameter seperti
itu disebut pipa kapiler. Bentuk
permukaan zat cair dalam pipa kapiler dapat dijelaskan sebagai berikut.
Di atas telah dijelaskan bahwa
antarpartikel penyusun zat terdapat gaya tarik-menarik (gaya ikat). Gaya
tersebut tidak hanya terdapat pada partikel-partikel sejenis, tetapi juga
terdapat pada partikel-partikel yang berlainan jenis. Buktinya,
partikel-partikel gula dapat larut dalam air. Artinya, selain ada gaya
tarik-menarik antara partikel-partikel air dan gula. Gaya tarik-menarik
antarpartikel yang sejenis disebut kohesi, sedangkan gaya tarik-menarik
antarpartikel yang berlainan jenis disebut
adhesi.
Perbedaan besar kedua gaya itulah yang menyebabkan bentuk permukaan zat cair
tidak datar, tetapi meniskus. Meniskus ada dua macam, yaitu meniskus cembung dan
meniskus cekung.
Jika
kita masukkan air ke dalam suatu wadah yang berdiameter besar seperti ember dan
baskom, bentuk permukaan air tampak datar. Namun, sebenarnya tidaklah demikian.
Hal itu akan tampak jelas jika air kita masukan ke dalam wadah yang berdiameter
kecil seperti tabung reaksi.
Jika
kita masukkan air ke dalam tabung reaksi yang diolesi minyak, bentuk permukaan
air tampak cembung. Bentuk seperti itu disebut meniskus cembung. Hal itu
terjadi karena kohesi antarpartikel air lebih besar daripada adhesi antara
partikel antara air dan minyak. Bentuk permukaan yang sama juga akan terlihat
jika kita menuangkan raksa dalam tabung reaksi.
Jika
kita menuangkan air
atau minyak ke dalam tabung reaksi , bentuk permukaannya tampak cekung. Bentuk seperti itu disebut meniskus cekung. Hal itu disebabkan adhesi antara partikel-partikel air atau minyak dan kaca lebih besar daripada kohesi antarpartikel air atau minyak. Hal itulah yang menyebabkan air dan minyak bersifat membasahi dinding.
Jika
kita memasukkan pipa kapiler pada bejana yang berisi air, permukaan air pada
pipa kapiler lebih tinggi daripada permukaan air pada bejana. Hal ini
disebabkan adhesi lebih besar daripada kohesi. Namun, jika pipa kapiler
tersebut kita masukkan pada bejana yang berisi raksa, permukaan raksa pada pipa
kapiler lebih rendah daripada permukaan raksa pada bejana. Hal ini disebabkan
kohesi lebih besar daripada adhesi. Gejala naik atau turunnya permukaan zat
cair dalam pipa kapiler disebut kapilaritas. Makin kecil diameter pipa
kapiler, makin besar permukaan atau kenaikan permukaan zat cair.
Pada sumbu lampu atau kompor terdapat
rongga-rongga (celah sempit). Rongga-rongga tersebut dapat berfungsi sebagai
pipa kapiler. Itulah sebabnya, minyak tanah dapat naik sehingga sumbu dapat
menyala tanpa banyak terbakar. Hal yang sama juga terjadi pada waktu kita
mencelupkan sebagian kain ke dalam air dan naiknya air melalui pembuluh kayu
pada tumbuhan.
Adanya kohesi antarpartikel zat cair
menimbulkan suatu peristiwa yang disebut gejala
permukaan. Contoh gejala permukaan adalah tetes-tetes air selalu berbentuk
bulat hampir seperti bola, adanya meniskus cekung atau cembung, dan permukaan
air yang seakan-akan tegang yang disebut tegangan
permukaan. Adanya tegangan permukaan menyebabkan zat cair selalu menuju ke
keadaan yang luas permukaannya terkecil. Luas permukaan terkecil berupa bidang
datar. Itulah sebabnya, bentuk permukaan zat cair yang tenang selalu datar.
Selain itu, adanya tegangan permukaan juga menyebabkan benda-benda kecil seperti
jarum, pisau silet, dan serangga dapat terapung di atas air.
Label:
Materi Kapilaritas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar