Selasa, 23 Desember 2014
Fenomena Alam Terdapat di Al Qur'an
Fenomena alam yang terangkum di Al-Qur’an
Ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan begitu saja dengan ilm u Agama, sebagiknya
mereka tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Agama merupakan induk dari ilmu
pengetahuan. Semua fenomena alam semesta sejatinya telah digambarkan di dalam
Al-Qur’an, tinggal kita saja yang mau untuk mengkaji lebih dalam lagi. Ilmu
pengetahuan harus di kontrol dengan ilmu agama yang di dalamnya terdapat
etika-etika kajian pengetahuan.
Berikut adalah sedikit dari begitu banyaknya fenomena alam yang tertuang di
Al-Qur’an.
Perbedaan Siang dan Malam
Gambar 1. Perbedaan siang dan malam di bumi
"Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". (Al Imran :190). Di
dalam ayat di atas mengisyaratkan kepada kita bahwa Allah tidak serta-merta menciptakan benda-benda yang ada
di langit dan di bumi, namun dibalik penciptaannya terdapat maksud dan tujuan
terterntu bagi kelangsungan umat manusia. Untuk
sebagian ilmuan atau pemikir telah di isyaratkan pula bahwa bergantinya malam
dan siang terdapat pengetahuan bagi manusia dan bagi orang-orang yang mau
berfikir (belajar).
"Hanya
kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada dilangit dan di bumi baik
atas kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula)
bayang-bayangnya diwaktu pagi dan petang" (ar Raad :15).
Dalam ayat
ini Allah SWT mengingatkan kita bahwa apapun nama dan bentuk gejala yang
ditunjukan-Nya selalu mengikuti suatu sistem dengan hukum-hukum yang telah
ditetapkan-Nya. " Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah
diwaktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan
apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu melalui tingkat-demi tingkat". (Al
Insyiqaaq 16-19).
Allah SWT
menampilkan gejala fisis untuk diartikan sebagai perumpamaan antara lain bahwa
terdapat 3 tahap yang harus dilalui manusia yaitu : pertama, adanya
ketidaktahuan kita seperti kita melihat dalam kegelapan malam. Kedua, adanya
keragu-raguan kita seperti halnya kepekaan kita melihat cahaya merah di waktu
senja dan ketiga, ditunjukan-Nya gejala fisis serta penjelasan secara nyata dan
membawa isyarat keindahan dan keagungan-Nya.
Model dan Perumusan Fisika
"Sesungguhnya
telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur'an ini setiap macam perumpamaan
supaya mereka dapat memetik pelajaran " (az Zumar :27) "Kepunyaan
Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah, Dialah Maha
kaya lagi Maha Terpuji. "(Luqman :26) Untuk memenuhi keingintahuan
terhadap rahasia-rahasia alam ini penjelasan-penjelasannya selalu dipakai
pendekatan-pendekatan dalam bentuk atau keadaan yang sederhana atau
keadaan-keadaan ideal. Keadaan ideal ini dinyatakan dalam bentuk perumusan
matematika yang selanjutnya kita sebut sebagai hukum-hukum fisika.
Besaran Fisis
"Sesungguhnya
Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran". (Al Qamar: 49) "Dia
telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya."
(Al Furqan :2).
Kedua ayat
diatas mengisyaratkan bahwa kata " Ukuran" adalah apa yang ada di
alam ini dapat dinyatakan dalam dengan dua peran, yang pertama sebagai bilangan
dengan sifat dan ketelitian yang terkandung didalamnya dan yang keduanya
sebagai hukum atau aturan.
Dimensi dan Ruang
"Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami disegenap ufuk
dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu
adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia
menyaksikan segala sesuatu?
"(Al
Fushshilat :53). Dalam kata kata "tanda-tanda (kekuasaan) Allah"
tersirat sifat dan perilaku seluruh ciptaan Nya dengan berbagai proses dan
gejalanya. Adapun yang terkandung dalam pengertian "ufuk", selain
yang berlaku sebagai dimensi ruang juga termasuk dalam makna dimensi-dimensi.
Dinamika
"Tidak
ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula." (Ar Rahman:
60) Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya balasan kebaikan
merupakan buah dari interaksi. Dalam ayat
ini tersirat pula makna dari pemberian dan balasan berupa potensiyang dimiliki
suatu benda.
Usaha dan Energi
"Dan di
bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdekatan (Ar-Rad : 4) Secara harfiah
diartikan sebagai berdekatan dalam dimendi tempat, sebagi daerah, wilayah,
negara dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusianya yang mengolah, mengembangkan dan meningkatkan.. Berikutnya potensi
tersebut saling dipertukarkan baik dari sisi keunggulan komparatif maupun
kompetitif.
Impuls dan momentum
" Dan
Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi
tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakan, dan mereka tidak akan
merugikan." (Al Jaatsiyah :22). Ayat diatas merupakan
penjabaran interaksi yang terjadi dialam secara lebih luas lagi. Interaksi
tidak sekedar saling pengaruh mempengaruhi, saling memberi dan saling menerima
antar manusia, mahluk atau benda.
Getaran
" Dan
sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al Qur'an ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah mahluk yang paling banyak
membantah." (Al Kahfi :54)
Ayat diatas
merupakan pernyataan Allah SWT tentang kandungan al Quran yang mengingatkan
kita dengan berbagai perumpamaan secara berulang-ulang. Apabila kita perluas
makna ayat diatas dengan peristiwa atau gejala fisis bahwa Allah menciptakan
alam semesta dengan wujudnya atau materinya selalu bergerak secara
berulang-ulang. Gerak berulang dalam ruang berdimensi satu sering kita sebut
sebagai getaran.
http://herfis.blogspot.com/2009/07/ayat-ayat-al-quran-berhubungan-dengan.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar